Sabtu, 27 Oktober 2012

Pendekatan semiotika


PUISI SAJAK PUTIH (CHAIRIL ANWAR)
ANALISIS PUISI PENDEKATAN SEMIOTIK
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Matakuliah Kajian puisi
Dosen pengampu :  Drs.H. Ma’mur Saadie,M.Pd





Oleh
Indra Prayoga   Nim 1106104


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012


ABSTRAK
Sebagai karya sastra, konteks penyampaian makna dari sebuah puisi selalu disampaikan secara tersirat oleh pengarangnya. Siratan makna tersebut terkadang disampaikan dengan symbol, tanda-tanda (semiotika). Tanda –tanda tersebut dapat ditemukan melalui kata-kata yang ada dalam puisi tersebut. Dari tanda-tanda tersebut kita dapat memahami pemaknaan yang ada dalam sebuah puisi. Fokus pembahasan yakni pada hasil analisis puisi yang berjudul sajak putih karya chairil anwar yang dikaji dengan pendekatan semiotika.





PUISI SAJAK PUTIH (CHAIRIL ANWAR)
ANALISIS PUISI PENDEKATAN SEMIOTIK
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Matakuliah Kajian puisi
Dosen pengampu :  Drs.H. Ma’mur Saadie,M.Pd





Oleh
Indra Prayoga   Nim 1106104


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012


ABSTRAK
Sebagai karya sastra, konteks penyampaian makna dari sebuah puisi selalu disampaikan secara tersirat oleh pengarangnya. Siratan makna tersebut terkadang disampaikan dengan symbol, tanda-tanda (semiotika). Tanda –tanda tersebut dapat ditemukan melalui kata-kata yang ada dalam puisi tersebut. Dari tanda-tanda tersebut kita dapat memahami pemaknaan yang ada dalam sebuah puisi. Fokus pembahasan yakni pada hasil analisis puisi yang berjudul sajak putih karya chairil anwar yang dikaji dengan pendekatan semiotika.
















PENDAHULUAN
Puisi, sekarang banyak sekali jumlahnya dan sangat mudah untuk dijumpai. Setiap hari minggu kompas dan berbagai surat kabar lainnya selalu memuat puisi di salah satu bagian kolomnya. Selain di surat kabar puisi ternyata juga banyak ditemukan di internet, dengan hanya sekali “klik” puisipun bertebaran dilayar monitor anda. Namun yang menjadi masalah adalah kebanyakan dari kita (penikmat) puisi hanya bisa membacanya saja tanpa mengetahui isi atau makna dari puisi tersebut.
Banyak cara yang bisa dilakukan pembaca untuk bisa mengetahui makna yang terkandung dalam sebuah puisi. cara- cara tersebut antara lain: dengan membacanya berulang-ulang, mencari unsur-unsur intrinsiknya dan mengkajinya dengan menggunakan pendekatan semiotika. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui makna dari lambing bahasa yang terdapat dalam sebuah puisi. Dan dari situlah penulis mencoba menganalisis puisi karya chairil anwar yang berjudul sajak putih.











ISI
Analisis Puisi Sajak Putih
A.          Puisi
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari
seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah

B.           Analisis
Analisis ini dilakukan pada suatu pilihan kata (diksi) yang digunakan chairil anwar dalam puisinya yang berjudul “sajak putih”. Secara umum puisi tersebut menggambarkan pengalaman pribadi penyair tentang kisah cinta nya dimasa lalu dan penyair menuliskan suasana hatinya dalam bentuk puisi ini.
Dari judul puisi “Sajak Putih” memiliki makna konotasi atau makna kias. Diksi sajak mempunyai arti ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima, irama, matra serta penyusunan larik dan bait. Sedangkan diksi putih mempunyai makna ketulusan,kesucian dan kejujuran. Kata sajak putih mempunyai arti suara hati penyair yang tulus dan jujur untuk mencintai pasangannya.
Analisis I
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

1.            Kata mawar  mempunyai arti tanaman perdu suku Rosaceae meliputi ratusan jenis tumbuh tegak atau memanjat, batangnya berduri dan bunganya beraneka warna. Sedangkan kata mawar dalam puisi tersebut menggambarkan sesuatu yang indah dan menarik dan melambangkan cinta, penyair mengatakan bahwa di dalam mata sigadis itu terdapat cinta.
2.            Kata melati mempunyai arti  tanaman pedu suku Rubiaceae,sering ditanam dihalaman rumah dan berwarna putih.Tapi dalam sajak ini penyair mengkiaskan melati sebagai kesucian,jadi didalam mata sang gadis terdapat cinta yang suci darinya.
3.            Pelangi mempunyai arti lengkung spectrum warna dilangit,tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik hujan atau embun. Maksud dari larik pertama adalah penyair dan pasangannya duduk bersandar dibawah lengkungan pelangi.
4.            Bergelut mempunyai arti peluk memeluk disertai guling menggulingkan, bergumul, bercanda. Penyair mengibaratkan rambut kekasihnya bisa bergelut atau bergurau seperti seorang manusia akibat tertiup oleh angin yang sepoi-sepoi
5.            Bertudung mempunyai arti  mamakai tudung. Menurut penyair kata kau disini adalah kekasihnya yg sedang berhadapan dengan dirinya yang terjadi pada senja atau sore. Bertudung disini diibaratkan seperti langit yang sudah berwarna merah atau sore.
Analisis II
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

1.            Menyanyi mempunyai arti mempunyai arti mengeluarkan suara yang bernada. Menyanyi disini adalah antara penyair dengan pasangannya tidak bersuara dan tidak ada satu kata pun yang keluar dari kedua insan ini meskipun mereka berhadapan tetapi mereka tetap diam. Hanya kata hati mereka saja yang berbicara
2.            Mendoa mempunyai arti memanjatkan doa. Penyair beranggapan mendoa disini adalah sebuah kiasan. Jadi antara penyair dengan pasangannya saling diam,tidak bersuara seperti orang yang sedang berdoa. Diam diam dan diam.
3.            Meriak mempunyai gerakan mengombak dipermukaan air. Maksud dari larik ini adalah kesepian atau saling diam antara penyair dengan pasangannya itu membuat jiwa penyair bergerak seperti hal nya permukaan air yang beriak tertiup angin. Jiwa sang penyair bergetar ketika mereka berdua saling getar.
4.            Memerdu mempunyai arti baik dan enak didengar. Penyair beranggapan bahwa memerdu disini digambarkan sebagai kebahagiaan, dalam keaadaan diam didalam dada penyair terdapat kebahagiaan.yang digambarkan dengan menari seluruh aku.
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah

1.            Pintu terbuka mempunyai arti tempat untuk masuk dan keluar. Maksud dari lirik ini adalah penyair merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan,masih ada jalan keluar dan masih ada harapan yang bisa diwujudkan selama mata gadis itu memandang si penyair. Ini merupakan kiasan bahwa si gadis masih mencintai penyair,dan masih mau menatapnya. Keduanya masih saling mencintai dan bermesraan.
2.            Darah mempunyai arti cairan berwarna merah. Darah dalam larik ini di kiaskan bahwa hidup sang penyair masih penuh dengan harapan selama sang gadis masih hidup.
3.            Membelah mempunyai arti menetak menjadi dua bagian. Tapi tidak membelah disini maksudnya adalah tidak terpisahkan, meskipun sang penyair dan gadisnya mati tapi mereka akan tetap saling mencintai dan tidak akan terpisahkan.
Tanda-tanda semiotic dalam puisi ini adalah : Tari, warna pelangi, sutra senja, memerdu lagu, menarik-menari, dan pintu terbuka. Dalam puisi “Sajak Putih” banyak digunakan bahasa-bahasi kiasan. “Tari warna pelangi” merupakan bahasa kiasan personifikasi yang menggambarkan benda mati dapat digambarkan seolah-olah hidup. “ rambutmu mengalun bergelut senda” juga menggunakan bahasa kiasan personifikasi. Selain itu ada kesamaan dalam penggunaan citraan-citraan agar mempunyai makna yang kongret, serta menggunakan metafora-metafora.










PENDAHULUAN
Puisi, sekarang banyak sekali jumlahnya dan sangat mudah untuk dijumpai. Setiap hari minggu kompas dan berbagai surat kabar lainnya selalu memuat puisi di salah satu bagian kolomnya. Selain di surat kabar puisi ternyata juga banyak ditemukan di internet, dengan hanya sekali “klik” puisipun bertebaran dilayar monitor anda. Namun yang menjadi masalah adalah kebanyakan dari kita (penikmat) puisi hanya bisa membacanya saja tanpa mengetahui isi atau makna dari puisi tersebut.
Banyak cara yang bisa dilakukan pembaca untuk bisa mengetahui makna yang terkandung dalam sebuah puisi. cara- cara tersebut antara lain: dengan membacanya berulang-ulang, mencari unsur-unsur intrinsiknya dan mengkajinya dengan menggunakan pendekatan semiotika. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui makna dari lambing bahasa yang terdapat dalam sebuah puisi. Dan dari situlah penulis mencoba menganalisis puisi karya chairil anwar yang berjudul sajak putih.











ISI
Analisis Puisi Sajak Putih
A.          Puisi
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari
seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah

B.           Analisis
Analisis ini dilakukan pada suatu pilihan kata (diksi) yang digunakan chairil anwar dalam puisinya yang berjudul “sajak putih”. Secara umum puisi tersebut menggambarkan pengalaman pribadi penyair tentang kisah cinta nya dimasa lalu dan penyair menuliskan suasana hatinya dalam bentuk puisi ini.
Dari judul puisi “Sajak Putih” memiliki makna konotasi atau makna kias. Diksi sajak mempunyai arti ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima, irama, matra serta penyusunan larik dan bait. Sedangkan diksi putih mempunyai makna ketulusan,kesucian dan kejujuran. Kata sajak putih mempunyai arti suara hati penyair yang tulus dan jujur untuk mencintai pasangannya.
Analisis I
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

1.            Kata mawar  mempunyai arti tanaman perdu suku Rosaceae meliputi ratusan jenis tumbuh tegak atau memanjat, batangnya berduri dan bunganya beraneka warna. Sedangkan kata mawar dalam puisi tersebut menggambarkan sesuatu yang indah dan menarik dan melambangkan cinta, penyair mengatakan bahwa di dalam mata sigadis itu terdapat cinta.
2.            Kata melati mempunyai arti  tanaman pedu suku Rubiaceae,sering ditanam dihalaman rumah dan berwarna putih.Tapi dalam sajak ini penyair mengkiaskan melati sebagai kesucian,jadi didalam mata sang gadis terdapat cinta yang suci darinya.
3.            Pelangi mempunyai arti lengkung spectrum warna dilangit,tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik hujan atau embun. Maksud dari larik pertama adalah penyair dan pasangannya duduk bersandar dibawah lengkungan pelangi.
4.            Bergelut mempunyai arti peluk memeluk disertai guling menggulingkan, bergumul, bercanda. Penyair mengibaratkan rambut kekasihnya bisa bergelut atau bergurau seperti seorang manusia akibat tertiup oleh angin yang sepoi-sepoi
5.            Bertudung mempunyai arti  mamakai tudung. Menurut penyair kata kau disini adalah kekasihnya yg sedang berhadapan dengan dirinya yang terjadi pada senja atau sore. Bertudung disini diibaratkan seperti langit yang sudah berwarna merah atau sore.
Analisis II
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

1.            Menyanyi mempunyai arti mempunyai arti mengeluarkan suara yang bernada. Menyanyi disini adalah antara penyair dengan pasangannya tidak bersuara dan tidak ada satu kata pun yang keluar dari kedua insan ini meskipun mereka berhadapan tetapi mereka tetap diam. Hanya kata hati mereka saja yang berbicara
2.            Mendoa mempunyai arti memanjatkan doa. Penyair beranggapan mendoa disini adalah sebuah kiasan. Jadi antara penyair dengan pasangannya saling diam,tidak bersuara seperti orang yang sedang berdoa. Diam diam dan diam.
3.            Meriak mempunyai gerakan mengombak dipermukaan air. Maksud dari larik ini adalah kesepian atau saling diam antara penyair dengan pasangannya itu membuat jiwa penyair bergerak seperti hal nya permukaan air yang beriak tertiup angin. Jiwa sang penyair bergetar ketika mereka berdua saling getar.
4.            Memerdu mempunyai arti baik dan enak didengar. Penyair beranggapan bahwa memerdu disini digambarkan sebagai kebahagiaan, dalam keaadaan diam didalam dada penyair terdapat kebahagiaan.yang digambarkan dengan menari seluruh aku.
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah

1.            Pintu terbuka mempunyai arti tempat untuk masuk dan keluar. Maksud dari lirik ini adalah penyair merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan,masih ada jalan keluar dan masih ada harapan yang bisa diwujudkan selama mata gadis itu memandang si penyair. Ini merupakan kiasan bahwa si gadis masih mencintai penyair,dan masih mau menatapnya. Keduanya masih saling mencintai dan bermesraan.
2.            Darah mempunyai arti cairan berwarna merah. Darah dalam larik ini di kiaskan bahwa hidup sang penyair masih penuh dengan harapan selama sang gadis masih hidup.
3.            Membelah mempunyai arti menetak menjadi dua bagian. Tapi tidak membelah disini maksudnya adalah tidak terpisahkan, meskipun sang penyair dan gadisnya mati tapi mereka akan tetap saling mencintai dan tidak akan terpisahkan.
Tanda-tanda semiotic dalam puisi ini adalah : Tari, warna pelangi, sutra senja, memerdu lagu, menarik-menari, dan pintu terbuka. Dalam puisi “Sajak Putih” banyak digunakan bahasa-bahasi kiasan. “Tari warna pelangi” merupakan bahasa kiasan personifikasi yang menggambarkan benda mati dapat digambarkan seolah-olah hidup. “ rambutmu mengalun bergelut senda” juga menggunakan bahasa kiasan personifikasi. Selain itu ada kesamaan dalam penggunaan citraan-citraan agar mempunyai makna yang kongret, serta menggunakan metafora-metafora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar